Waktu :: Telp (0644) 531755 Email home(at)unisai.ac.id
Info Kampus
Thursday, 21 Nov 2024
  • Dalam menyambut PILKADA, Perkuliahan akan diliburkan mulai tanggal 24 s/d 28 November 2024 I Perkuliahan akan dimulai kembali pada tanggal 29 November 2024
4 October 2024

Dosen UNISAI Isi Kajian Intoleransi dan Radikalisme di Ponpes Al-Hidayah Aceh Tamiang

Friday, 4 October 2024 Kategori : Berita

Karang Baru. Dalam upaya memperkuat wawasan kebangsaan dan menangkal paham radikalisme, Pondok Pesantren Al-Hidayah Aceh Tamiang, mengadakan pengajian umum pada Kamis, 3 Oktober 2024. Acara yang dihadiri oleh ratusan santri dan warga sekitar tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap bahaya intoleransi dan ancaman terhadap persatuan bangsa.

Dalam kesempatan ini, Dr. Tgk. Muslem, MA., Dosen Universitas Islam Al-Aziziyah (UNISAI), hadir sebagai narasumber utama. Ia menekankan peran sentral santri dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, khususnya di era teknologi digital. Menurutnya, santri harus dibekali pemahaman agama yang komprehensif guna mencegah terpengaruhnya mereka oleh ideologi radikal dan ekstrem.

Tgk. Muslem juga menggarisbawahi pentingnya kehadiran santri di ruang publik, terutama di dunia maya, sebagai agen penyebar pesan-pesan Islam yang rahmatan lil ‘alamin dan cinta tanah air. “Santri tidak hanya berperan sebagai pelopor kebangkitan Islam, tetapi juga sebagai penjaga persatuan bangsa,” tegasnya.

Di samping itu, ia memaparkan konsep moderasi beragama sebagai langkah strategis untuk menciptakan harmoni sosial dan mencegah konflik antarumat beragama. Dengan moderasi, lanjutnya, masyarakat dapat membangun sikap toleran, menghormati perbedaan keyakinan, serta memperkuat kerja sama lintas agama.

Menjelang Pilkada, Tgk. Muslem mengingatkan pentingnya memilih pemimpin yang amanah dan berintegritas. Ia menekankan bahwa pilihan yang tepat dalam politik merupakan tanggung jawab moral bagi setiap warga. “Kesalahan dalam memilih pemimpin dapat membawa dampak negatif, termasuk potensi dosa jika pemimpin yang dipilih tidak menjalankan amanahnya dengan baik,” paparnya.

Sebagai penutup, Tgk. Muslem mengajak masyarakat untuk menjaga suasana damai dan tetap bersatu meskipun berbeda pilihan politik. “Perbedaan pilihan jangan sampai merusak silaturahmi. Mari kita jaga kedamaian di Aceh dan bangun masa depan yang lebih baik melalui persatuan,” tutupnya dengan pesan mendalam.