IAIA I BIREUEN– Sidang online yang dilaksanakan di kampus IAI Al-Aziziyah Samalanga selama mewabahnya Covid-19 tentunya ini merupakan sejarah perdana bukan hanya kampus IAIA Samalanga juga banyak kampus lainnya karena kondisi corona. Tentunya banyak pengalaman di balik sejarah perdana baik dosen maupun mahasiswa.
Pengalaman perdana sidang online menyimpan kisah yang terlupakan dalam kehidupan. Ini sebagaimana diungkapkan
salah seorang mahasiswi IAIA Samalanga jurusan MPI. Sri yanti menyebutkan awalnya dag dig dug namun sesudah dijalanin ternyata menyenangkan dan ini menjadi sejarah tersendiri dalam sejarah hidupnya, Selasa, (7/4/2020).
Sementara itu Nadiatul Hikmah sidang online ini tidak terlalu ribet apabila jaringan lancar.
“Sidang online itu sangat menyenangkan, tidak banyak memakan waktu, tidak terlalu ribet dan hnya diperlukan akses jaringan yang lancar juga sederhana namun pasti,” ulasnya.
Lain lagi dengan Nurul Hildayanti, ia menyebutkan awalnya merasa dig dug dengan sidang skripsi online bahkan rasa takut ikut menyelimutinya.
“Alhamdulillah menyenangkan, awalnya terasa deg degan karena belum di coba… Pas saya coba, ternyata perasaan itu hilang dengan bershalawat lantas semua rasa takut dan khawatir sirna,”kisahnya yang juga mahasiswi fakultas Tarbiyah
Azura sebelum sidang skripsi online menyebutkan kesusahan dan ketakutan selalu menyelimuti pikirannya. Ini pengalaman perdana sidang skripsi online dan ternyata pasca sidang ternyata perasaan lega ikut menghampirinya.
“Tentunya yang namanya sidang itu susah, tetapi karena dengan keyakinan dan keinginan, maka mengalahkan sesuatu yg susah. Alhamdulillah sidang online berjalan lancar mesikupun awalnya perasaan dag dig dug ikut mewarnai dan akhirnya kami jadi sarjana,” ungkapnya.
Selanjutnya, Desi Sakinah juga merasakan perasaan tidak kalah menariknya, perasaan. seram, takut bahkan ragu ikut dirasakannya pra sidang online.
“Jadi sebelum saya jalani sidang online,saya mikirnya susah nanti gimana caranyaa, bakalan ribet, koneksi jaringan,dan segala macam hambatan,karena saya mikirnya seperti itu, sehingga awalnya ragu untuk ikut sidang online, karena penasaran, dorongan dan rasa ingin saya yang besar, dan tersampailah kepada hari H sidang online,dan ternyata serem tapi suka😅,” kisahnya.
Perasaan yang sama juga diutarakan Raziatul Khamisah santriwari dayah Putri Muslimat Samalanga, ia menyehutkan sebelum sidang rasanya benar-benar menakutkan, merasa berperang tanpa senjata tetapi serasa menyenangkan jika di ikuti sesuai prosedur.
Pengalaman tidak kalah menarik dirasakan Sri Astuti yang mondok di dayah Putri Muslimat Samalanga, ia mengatakan sidang online itu tidak menakutkan seperti yang perasaan yang takutkan.
“Timbulnya perasaan ketakutan, hal ini karena kita belum pernah mencoba, jadi pendapat saya yang sudah selesai sidang online itu menyenangkan, seru, dan juga menjadi pengalaman yang pertama dalam sejarah kehidupan ini,” tutupnya.
Tinggalkan Komentar