BIREUEN I IAIA– Fakultas Tarbiyah mengadakan seminar pendidikan Islam dengan tajuk “Strategi Penguatan Mutu Lulusan IAI Al-Aziziyah Samalanga” dengan mendatangkan pakar pendidikan dari dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Minggu, (15/3/2020) bertempat di Aula Kampus IAIA Samalanga.
Dr. Tgk. Riandi Syafri, MA selaku ketua panitia acara tersebut mengatakan seminar pendidikan Islam diisi oleh Dr. H Syabuddin Gade, M.Ag yang merupakan Warek II UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan salah seorang pakar pendidikan.
Sosok intelektual muslim kelahiran Jambi itu yang juga menjadi moderator acara bahka kerap melemparkan lelucon bersuplemen sehingga seminar tidak tegang dan berjalan lancar dan antusiasnya peserta mendengarkan paparan yang disampaikan pemateri.
Guru senior Dayah Jami’ah Al-Aziziyah (DJA) Batee Iliek itu mengatakan seminar yang disponsori FATAR (Fakultas Tarbiyah) tersebut disambut baik oleh Rektor IAI Al-Aziziyah Dr. Tgk. Muntasir A. Kadir, MA dan berharap seminar ini mampu memberikan kontribusi demi pengembangan peningkatan kualitas dunia pendidikan di kampus yang dinahkodainya.
“Kami berharap kepada pihak UIN Ar-Raniry Banda Aceh khususnya pihak Kopertais Aceh bisa berbagi ilmu dan metode pegembangan kampus serta membantu segala kebutuhan programer kampus IAIA baik yang bersifat beasiswa maupun dukungan informasi akurat dalam menyambut program kampus merdeka sebagaimana yang diintruksikan oleh menteri pendidikan RI untuk kemajuan lulususan yang berkualitas,” ujarnya Dr. Tgk. Muntasir A. Kadir atau akrab disapa Ayah Batee Iliek yang merupakan Rektor IAIA Samalanga.
Sementara itu Dr. Syahbuddin Gade, M. Ag dalam uraian ilmiahnya menguraikan langkah dan metode dalam melahirkan lulusan berkualitas di era millenial saat ini.
Warek II UIN Ar-Raniry Banda Aceh menjelaskan diantara metode dalam meningkatkan kualitas kelulusan dengan
membuka strategi kemajuan lulusan. Juga pentingnya melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga termasuk menciptakan kebutuhan masyarakat yang inovatif.
Selanjutnya, Dr. Syahbuddin Gade, MA juga menambahkan, disamping juga terus dilestarikan tradisi Iqra walkitabah (membaca dan menulis serta melakukan penelitian) juga terus belajar dan berdo’a.
“Terus terang kami pihak UIN Raniry Banda Aceh kagum dengan terobosan pemikiran Abu Mudi yang sangat agresif dan profesional dalam melahirkan peguruan tinggi berbasis integral serta kontribusi pengembangan ilmu agama untuk generasi yang akan datang,” ungkapnya dengan penuh bangga dihadapan peserta seminar yang memadati ruang lantai empat IAIA Samalanga itu.
Turut juga hadir dekan Fakultas Tarbiyah Tgk Mujiburrahman, MA dan Ka Prodi MPI Tgk. Amiruddin, MA. Peserta seminar terdiri dari mahasiswa dan civitas akademika IAI Al-Aziziyah dalam lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam serta Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Seminar berlansung dari pagi hingga siang dilanjutkan dengan peninjauan lokasi pengembangan Kampus II IAIA Samalaga di kawasan Batee Iliek Samalanga
Tinggalkan Komentar